a.burastabs, a.burastabs:link, a.burastabs:visited {display:block; width:102px; height:30px; background:#444444; border:1px solid #ebebeb; margin-top:2px; text-align:center; text-decoration:none; font-family:arial, sans-serif; font-size:12px; font-weight:bold;color:#FFFFFF; line-height:25px; overflow:hidden; float:left;} a.burastabs:hover {color:#FFFFFF; background:#666666;} #burasbar {width:auto; margin:0 auto;}

Kamis, 27 Oktober 2011

Makalah tentang KTSP


KURIKULUM TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN
(KTSP)

  1. PENDAHULUAN

KTSP dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dibawah koordinasi dan otonomi daerah serta desentralisasi pendidikan. Dalam era Globalisasi dan pasar bebas kita dihadapkan pada perubahan-perubahan yang tidak menentu. Ibarat perantau yang tidak mengenal arah dan tidak membawa bekal apapun serta minimnya penetahuan, sehingga dengan cepat ia akan menemukan berbagai macam keterjalan dalam bersafari. Hal tersebut telah mengakibatkan hubungan yang tidak linear antara pendidikan dengan lapangan kerja, karena apa yang terjadi dalam lapangan kerja sulit diikuti oleh dunia pendidikan, sehingga terjadi kesenjangan. Menanggapi hal tersebut dan krisis moneter yang melanda negara Asia-Afrika akhir-akhir ini, perlu mempunyai ”outward and forward looking” (sepak terjang yang akurat). Pembangunan nasional jangan hanya melihat kebutuhan internal masyarakat dan bangsa, tetapi juga pandangan tersebut perlu dijalin dengan pandangan keluar dan kedepan yang serba terkontrol. karena masyarakat dan bangsa kita merupakan bagian dari masyaralat dunia yang semakin menyatu. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh pakar okonom Luhan, bahwa dalam era globalisasi dunia tak ubahnya seperti suatu desa (desa dunia), kejadian diujung yang satu akan segera diktahui dari ujung yang lainnya. Dengan demikian era globalisasi bukan saja suatu era yang berbasis teknologi dan imformasi, tetapi juga berbasis transparansi, yang akan melejitkan kemampuan luar biasa manusia tapal batas. Era ini akan menjadi era yang sangat berbahaya bagi manusia, dan akan mengancam ketentraman hidup manusia, bahkan tidak menutup kemungkinan musnahnya makhluk manusia, tatkala iman dan takwa sudah tidak tertanam lagi dalam dada mereka, mereka akan menjadi makhluk yang gersang dan akan menjadi hamba dunia. Nauzdubillahimindhalik. oleh karena itu, kita harus senantiasa waspada agar setan yang berwujud kemewahan dunia tidak menguasai dan menyeret kita terhadap jurang kehancuran.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, berbagai analisis menunjukkan bahwa pendidikan nasional dewasa ini sedang dihadapkan pada berbagai krisis yang perlu mendapatkan penanganan secepatnya. Diantaranya yang berkaitan dengan relevansi, atau kesesuaian antara pendidikan dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. Dalam kerangka inilah emerintah menggagas KTSP, sebagai tindak lanjut kebijakan pendidikan dalam konteks otonomi daerah dan desentralisasi. KTSP merupakan kurikulum operasional yang pengembangannya diserahkan kepada daerah dan satuan pendidikan. Dengan demikian, malalui KTSP ini pemerintah berharap jurang pemisah yang semakin menganga antara pendidikan dan pembangunan, serta kebutuhan dunia kerja dapat segera teratasi.
  1. KONSEP DASAR KTSP
 Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) terdapat satu kesatuan sistem yang memberi kebebasan penuh bagi satuan pendidikan dan komite sekolah dalam menerapkan model pembelajaran, namun harus sesuai dengan apa yang tertera dalam panduan Silsabus. Dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP pasal 1 ayat 15) dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan dtandar kompetensi serta kompetensi dasar yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Sedangkan Proses dikembangkannya KTSP dalam hal ini disusun dan dikembangkan berdasarkan Undang-Undang NO. 20 Tahun 2003 tentang Sisem Pendidikan Nasional pasal 36 ayat 1 dan 2 sebagaimana berikut :
1.              Pengembangan kurikulum mengacu pada Standar Nasional Pendidikan untuk mewujudkan Tujusn Pendidikan Nasional.
2.            Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dipahami dalam kaitannya dengan KTSP adalah sebagai berikut :
a.  KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik.
    1. Sekolah dan Komite Sekolah mengmbangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawah supervisi Dinas Pendidikan Kabupaten dan Departemen Agama yang bertanggung jawab dibidang pendidikan.
    2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan untuk setiap program studi diperguruan tinggi dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi dengan mengacu pada Sandar Nasional Pendidikan
KTSP merupakan strategi pengembangnan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikulm, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan terhadap masyarakat dalam rangka megefektifkan proses belajar mengajar di sekolah. Otonomi diberikan agar setiap satuan pendidikan dan sekolah memiliki keleluasaan dalam mengelola sumber daya, sumber dana, sumber belajar dan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Kemudian KTSP juga merupakan suatu ide tentang pengemabangan kurikulum yang diletakkan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan. KTSP merupakan salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhan masing-masing. Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, menawarkan partisipasi langsung kelompok-kelompok terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap pendidikan, khususnya kurikulum. Pada sistem KTSP sekolah memiliki ” full aothority and responsibility ” dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi dan tujuan satuan pendidikan.

  1. TUJUAN KTSP

secara general tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan Otonomi kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk :
1)      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2)      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan keutusan bersama.
3)      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Memahami tujuan diatas, KTSP dapat dipendang sebagai suatu pola pendekatan baru dalam pengembangan kurikulum dalam konteks otonomi daerah yang sedang digulirkan dewasa ini.

  1. KARAKTERISTIK KTSP

KTSP merupakan bentuk pengembangan operasional kurikulum dalam konteks desentralisasi pendidikan dan otonomi daerah, yang akan memberikan wawasan baru terhadap sistem yang sedang berjalan selama ini. Hal ini diharpkan dapat membawa dampak terhadap peningkatan efisiensi dan efektifitas kegiatan sekolah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat peserta didik datang dari berbagai latar belakang kesukuan dan tingkat sosial, adalah satu perhatian sekolah harus ditujukan pada asas pemerataan, baik dalam bidang sosisal, ekonomi maupun politik. Disisi lain sekolah juga harus meningkatkan efisiensi, partisipasi dan mutu, serta bertanggung jawab terhadap masyarakat dan pemerintah.
Karakteristik KTSP dapat diketahui antara lain dari bagaimana sekolah dan satuan pendidikan dapat mengoptimalkan kinerja, proses pembelajaran, pengelolaan sumber belajar, profesionalisme tenaga kependidikan, serta sistem penilaian. Dari uraian diatas dapat dikemukakan beberapa karakteristik KTSP sebagai berikut : Pemberian otonomi luas kepada daerah dan satuan pendidikan. Partisi masyarakat dan orang tua tinggi. Kepemimpinan yang demokratis dan profesional. Serta tim kerja yang kompak dan transparan.

  1. KTSP MENGANGKAT KUALITAS PENDIDIKAN

Melaui KTSP, sekolah dan satuan pendidikan perlu dikembangkan menjadi lembaga yang diberi kewenangan dan tanggung jawab untuk mengankat kualitas peserta didik dan berkembang berdasarkan strategi kebijakan menejemen pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Namun dewasa ini sering ditemukan persoalan-persoalan yang muncul, diantaranya adalah apakah kondisi satuan pendidikan dan sekolah-sekolah di Indonesia beserta sumber dayanya sudah memiliki kesiapan untuk melaksanakan dan mengembangkan KTSP yang akan mengubah pola dan sistem pengembangan kurikulum?!. Dan masih banyak persoalan lain yang perlu diperhatikan dalam pengembangan dan penerapan KTSP. Sehubung dengan itu, agar pengembangan dan penerapan KTSP mampu mendongkrak kualitas pendidikan, perlu didukung oleh perubahan mendasar dalam kebijakan pengelolaan sekolah yang menyangkut aspek-aspek sebagai berikut :

1)      Iklim Pembelajaran yang Kondusif
2)      Otonomi Sekolah dan Satuan Pendidikan
3)      Kewajiban Sekolah dan Satuan Pendidikan
4)      Kepemimpinan Sekolah yang Demokratis dan Profesional
5)      Revitalisasi Partisipasi Masyarakar dan Orang Tua
6)      Menghidupkan serta Meluruskan KKG dan MGMP
7)      Kemandirian Guru
 
  1. ASUMSI YANG MENDASARI KTSP

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan diatas, bahwa KTSP adalah kurikuklum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. Penyusunan KTSP dilakukan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan dan berdasarkan standar kempetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan oleh BSNP. Pengembangan KTSP diserahkan kepada pelaksanaan pendidikan (guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan pendidikan) untuk mengembangkan kompetensi pendidikan (pengetahuan, keteramppilan dan sikap) pada setiap satuan pendidikan, sekolah dan daerah masing-masing.

Mengingat bahwa penyusunan KTSP diserahkan oleh satuan pendidikan, sekolah dan daerah masing-msing, diasumsikan bahwa guru, kepala sekolah, komite sekolah dan dewan pendidikan akan sangat bersahabat dengan kurikulum tersebut. Diasumsikan demikian, kerena mereka terlibat secara langsung dalam proses penyusunannya, dan merekan yang akan melaksanakannya dalam proses pembelajaran dikelas, sehingga memahami betul apa yang harus dilakukan dalam pembelajaran sehubung dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan, yang dimiliki oleh setiap satuan pendidikan di daerah masing-masing. Mereka pula yang akan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran yang dilakukannya, sehingga keberhasilan pembelajaran merupakan tanggung jawab guru secara profesional.

Keterlibatan guru, kepala sekolah, masyarakat yang tergabung dalam komie sekolah dan dewan pendidikan dalam pengambilan keputusan akan membangkitkan rasa kepemilikan yang lebih tinggi terhadap kurikulum, sehingga mendorong mereka untuk mendayagunakan sumber daya yang ada seefisien mungkin untuk mencapai hasil yang optimal. Konsep ini didasarkan pada Self Determination Theory yang menyatakan bahwa jika seseorang memiliki kekuasaan dalam pengambilan suatu keputusan, maka akan memiliki tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan keputusan tersebut.
 KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI
(KTSP)

Komsep Dasara KTSP      -     Kurikulum operasional yang disusun oleh satuan masing-masing       pendidikan.
-          Strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, profuktif dan berprestasi.
-         Salah satu wujud reformasi pendidikan yang memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum.

Tujuan KTSP -     Meningkatkan mutu pendidikan.
-          Meningkatkan kepedulian warga dan masyarakat.
-          Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan.

Kaarakteristik KTSP  -     Pemberian otonomi luas kepada sekolah satuan pendidikan.
-          Partisipasi masyarakat dan orang tua yang tinggi.
-          Kepemimpinan yang demokratis dan profesional
-          Tim kerja yang kompak dan transparan.

KTSP mengangkat     -     Iklim pembelajaran yang kondusif.
kualitas pendidikan     -     Otonomi sekolah dan satuan pendidikan.
-          Kewajiban sekolah dan satuan pendidikan
-          Kepemimpinan sekolah yang demokratis dan profesional.
-          Revitalisasi partisipasi masyarakat dan orang tua.
-          Menghidupkan serta meluruskan KKG dan MGMP
-          Kemandirian guru

Asumsi yang mendasari          -     BSNP.
KTSP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar